Pengunjung
masih saja ramai atau bahkan lebih
ramai dari sebelumnya. Terlihat di beberapa spot GJUI, pengunjung harus
berdesak-desakan untuk berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya. Aku melihat suasana tersebut sambil menaiki
tangga kecil untuk sampai di area utama. Hanya dengan menaiki sedikit anak tangga, aku dan Anji sampai dengan segera di area
utama. Tiba-tiba, seorang pria datang menghampiriku dan Anji seperti mencegat. Lalu, di
belakangnya menyusul seorang wanita. Pria itu dengan
tergesa-gesa memberitahu kepada wanita itu untuk segera melakukan hal yang aku
dan Anji belum ketahui.
“Itu...itu!”, seperti itulah kata-kata yang aku ingat, yang pria itu ucapkan
kepada wanita itu. Pria itu lalu menunjuk
ke arahku dan Anji. Kami
masih bingung, diam terpaku. Sejurus
kemudian, wanita yang bertubuh
langsing dan berkulit putih itu sudah berada di depan kami berdua. Aku amati wajahnya sesaat. Wajahnya
seperti orang bule. Ia cantik. Tidak, ternyata
ia lebih dari sekadar cantik. Ia… sangat cantik.
Wanita tersebut mengalungkan sebuah
kamera SLR dan membawa beberapa lembar flyer. Tiba-tiba, aku merasa pernah melihat wanita-wanita
dengan setelan seperti itu. Pikiran bawah sadarku mengatakan demikian. Kemudian,
aku ingat, aku pernah melihat wanita-wanita dengan setelan seperti itu pada GJUI
tahun 2009 lalu. Berdasarkan ingatanku tersebut, aku membuat kesimpulan
sementara bahwa ia adalah anggota VPQST (V.P.Q Street Team). Dan, aku pikir, ia
dan teman prianya tadi menghampiri aku dan Anji tentu saja karena ia melihat pin
V.P.Q yang aku kenakan di jaket dan melihat tulisan
dan logo band V.P.Q di kaos Anji.
Dengan demikian, mereka tahu bahwa aku dan Anji adalah
fans dari V.P.Q juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar