Prologue
Gue
R. Iya, itu inisial dari nama gue. Di sini gue mau sharing tentang kisah percintaan gue. Semua kisah yang gue tulis di
sini adalah fakta kehidupan yang gue alami, tapi gue mengganti semua nama asli orang,
band, maupun komunitas yang ada dalam kehidupan nyata dengan nama ‘samaran’
maupun inisial. Sedangkan, untuk nama tempat dan lain-lainnya, nggak gue ganti
alias asli.
Sebelum
lo baca postingan tentang kisah percintaan gue ini, gue mau ngasih tau sedikit
bocoran biar nggak nyesel karena udah capek-capek atau menyisihkan waktu buat membaca
postingan-postingan gue selanjutnya. Kisah percintaan ini bisa dibilang sebuah
kisah percintaan yang bodoh, atau aneh, atau memalukan, atau menyedihkan, atau
lebih tepatnya kisah percintaan seseorang yang pengecut atau... pecundang.
Entah ini layak disebut kisah percintaan atau nggak. Tapi, yang jelas, sampai
saat ini, saat gue tulis postingan ini, kisah ini masih berlanjut atau belum
menemukan titik temu. Kalau diibaratkan anime atau TV series, kisah ini masih on-going.
Selain
itu, bahasa yang gue pakai di kisah ini (pada postingan-postingan selanjutnya)
adalah bahasa “aku-kamu” bukan “gue-lo” kayak yang gue tulis di postingan ini.
Alasannya? Menurut gue, kisah percintaan itu lebih terasa feel-nya kalo ditulis
dengan bahasa yang lebih halus, yaitu pakai “aku-kamu”. Jadi, jangan heran kalo
bahasa yang gue tulis nanti agak puitis ya.. :)
Oke,
cukup sekian penjelasannya. Sekali lagi, buat yang dari awal (dari saat lo baca
postingan ini) udah nggak tertarik, gue saranin deh lo buat segera meninggalkan
blog gue ini. Dan, buat yang mau tau
kisah gue ini, serta mau menyisihkan waktunya untuk membaca, silahkan pantengin
blog gue ini. Dan tentunya, gue ngucapin terima kasih yang sebesar-besarnya. :D
Selamat membaca..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar