Beberapa
saat kemudian, wanita itu mengambil foto diriku
dengan Anji. Kami tersenyum. Bagi Anji, difoto oleh orang lain (orang yang tidak
dikenal) saat di j-fest seperti ini mungkin adalah hal yang sudah biasa. Hal
ini karena Anji adalah seorang cosplayer
yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia perjepangan. Dan tentunya, seorang cosplayer setidaknya pernah atau bahkan
sering difoto maupun dimintai foto bareng oleh orang lain yang berada di j-fest
tersebut. Tetapi, lain bagiku yang belum pernah ber-cosplay.
Difoto seperti ini pada saat j-fest adalah momen yang sangat menyenangkan dan
membanggakan bagiku karena biasanya akulah yang memfoto atau meminta foto bareng
dengan para cosplayer. Ditambah lagi,
adanya keberadaan wanita cantik yang memfoto kami ini. Oh, aku benar-benar mencintai momen ini.
Proses pengambilan foto dilakukan dua kali. Aku tidak tahu kenapa,
apakah hasil fotonya jelek atau blur
atau apa. Tapi
yang jelas, kami
difoto lagi sesaat setelah pengambilan foto pertama dilakukan. Aku memasang
pose dengan dua jari, yaitu jari telunjuk
dan jari tengah membentuk
huruf “V” atau biasa orang menyebutnya
dengan pose “peace”. Selesai memfoto,
ia memberikan aku dan Anji
masing-masing sehelai flyer yang tercantum nama VPQST di dalamnya. Ternyata benar dugaanku tadi, ia adalah anggota VPQST. Hal ini juga sontak mengingatkanku pada GJUI 2009 lalu. Seketika pikiran bawah sadarku memunculkan memori dua tahun lalu itu. Saat itu, aku sedang berada di depan panggung, menyaksikan performance band L.L yang merupakan band yang meng-cover lagu-lagu dari band V.P.Q. Kemudian, tiba-tiba
seseorang wanita datang menghampiriku dengan ramah dan memberikan flyer VPQST
kepadaku. Aku tidak ingat lagi bagaimana rupa wanita tersebut. Yang aku sedikit ingat hanyalah pakaian yang ia kenakan. Kalau tidak salah ingat, saat itu wanita tersebut memakai semacam kimono atau yukata.
Dan, hari ini seakan-akan momen itu
terulang kembali, namun dalam keadaan yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar